Minggu, 08 Februari 2015

SKL SKI Kelas IX TP. 2014/2015



SKL SKI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
 
No : 1 Memahami sejarah kebudayaan Islam
Pengertian  Sejarah :
ž  Menurut bahasa, sejarah berarti riwayat atau kisah. Dalam bahasa Arab, sejarah disebut dengan tarikh, yang mengandung arti ketentuan masa atau waktu.
ž  Sebagian orang berpendapat bahwa sejarah sepadan dengan kata syajarah yang berarti pohon (kehidupan).
Sedangkan menurut istilah, sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau.

Pengertian Kebudayaan :
ž  Kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta manusia.
ž  Dengan demikian, kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat.
ž  Istilah "kebudayaan" sering dikaitkan dengan istilah "peradaban". Perbedaannya : kebudayaan lebih banyak diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi dan moral, sedangkan peradaban diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi.
ž  Apabila dikaitkan dengan Islam, maka Kebudayaan Islam adalah hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber hukum dari al-Qur'an dan sunnah Nabi.
ž  Islam berasal dari bahasa arab yaitu “Aslama-Yuslimu-Islaman” yang artinya selamat.
ž  Menurut istilah, Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam.
ž  Kesimpulan :
   Sejarah Kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam.

Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam
ž  Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum muslimin masa lalu.
ž  memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk diteladani dalam kehidupan s ehari-hari.
ž  Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap kemajuan dunia Islam.
ž  Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk mencontoh/meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu guna perbaikan dari dalam diri sendiri,masyarakat,lingkungan negerinya serta demi Islam pada masa yang akan datang.
ž  Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu.

No : 2 Memahami sejarah Nabi Periode Makkah
Misi Dakwah Nabi Di Mekkah
ž  Misi dakwah Nabi selama berada di Mekkah, intinya, adalah mengajak masyarakat untuk menjadi rahmatan lil ‘alamin. Di antara misi dakwah tersebut adalah:
1.       Mengajak masyarakat agar menyembah hanya kepada Allah SWT semata (tauhid) dan menyuruh mereka meninggalkan menyembah berhala.
2.       Mengajarkan adanya hari kiamat, yang mana setiap manusia akan diminta pertanggungjawaban selama mereka hidup di dunia.
3.       Mengajak masyarakat berbuat baik dan berakhlak terpuji dan melarang berbuat kejahatan dan kerusakan.
4.       Mengajak masyarakat untuk menegakkan keadilan dan persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan.

Hal-hal Yang Perlu Diteladani Dari Perjuangan Dakwah Nabi Di Mekkah
ž  Menampilkan sikap terpuji sebagaimana yang telah dilakukan Nabi dengan sifat-sifatnya.
ž  Dalam melakukan segala sesuatu harus mempunyai perencanaan yang matang, sungguh-sungguh, tidak gampang menyerah dan selalu berdoa agar hasilnya dapat memuaskan
ž  Berani berkorban dan bertanggungjawab.
ž  Berdakwah secara terbuka pada saat kedudukan makin menguat
ž  Melukan hijrah untuk menyusun kekuatan
ž  Menyandarkan keberhasilan kepada Alloh swt.

No : 3 Memahami sejarah Nabi periode Madinah
Usaha-usaha Yang Dilakukan Rosululloh Setelah Berada Di Madinah
1.       Mendirikan Masjid
ž  Masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi di Madinah adalah Masjid Nabawi.
ž  Masjid ini dibangun di atas tanah yang dibeli Nabi dari dua orang miskin bernama Sahl bin Amr dan Suhail bin Amr.
ž  Pendirian masjid ini dimaksudkan selain sebagai pusat Ibadah dan dakwah Islam, namun juga berperan sebagai tempat bermusyawarah kaum Muslimin, tempat untuk mempersatukan kaum Muslimin, bahkan dijadikan sebagai pusat pemerintahan.
ž  Di salah satu penjuru masjid disediakan tempat tinggal untuk orang-orang miskin yang tidak mempunyai tempat tinggal, mereka dinamai Ahlus-Suffah.
ž  Selanjutnya, dimulailah pembangunan jalan raya di sekitar masjid, sehingga lama-kelamaan tempat itu menjadi pusat kota dan pemukiman serta perniagaan.
Pesatnya pembangunan di sekitar masjid Nabawi menyebabkan banyak pendatang dari luar Madinah.

2.       Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan  Anshor
ž  Cara ini dilakukan Nabi untuk mengokohkan persatuan Umat Islam di Madinah.
ž  Persaudaraan ini didasarkan atas persaudaraan seagama dan bukan atas dasar kesukuan.
ž  Sebagai contoh, Nabi mempersaudarakan Hamzah bin Abdul Muthalib dengan Zaid bekas budaknya, Abu Bakar bersaudara dengan Kharija bin Zaid, dan Umar bin Khattab bersaudara dengan 'Itban bin Malik Al-Khazraji.
Kaum Muhajirin kemudian banyak yang menjadi pedagang dan petani. Di antaranya Abdurrahman bin Auf menjadi pedagang, sedangkan Umar bin Khottob dan Ali bin Abi Tholib menjadi petani.
3. Membuat perjanjian damai antara Kaum Muslimin dan Kaum Yahudi
Perjanjian damai ini dilakukan untuk menciptakan rasa damai dan tenteram bagi masyarakat Madinah, baik yang Muslim atau yang bukan Muslim. Dari sini maka Nabi membuat peraturan-peraturan yang disebut dengan “Piagam Madinah” yang isinya antara lain:
1.       Kaum Muslim dan Yahudi akan hidup berdampingan dan bebas menjalankan agamanya masing-masing.
2.       Apabila salah satu pihak diperangi musuh, maka yang lain wajib membantu.
3.       Apabila terjadi perselisihan antara keduanya, penyelesaian diserahkan kepada Nabi Muhammad SAW selaku pemimpin tertinggi di Madinah.
4.       Dalam Piagam Madinah tersebut terdapat beberapa asas, yaitu: asas kebebasan beragama, asas persamaan, asas keadilan, asas perdamaian dan asas musyawarah.

No : 4 Memahami sejarah perkembangan Islam pada masa Khulafaurrasyidin
Prestasi Khulafaur Rasyidin
ž  Pemerintahan Khulafaur Rasyidin berlangsung Selama kurang lebih 30 tahun dimulai dari khalifah Abu Bakar As Sidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib. Pada masanya  banyak kebijakan yang menyebabkan umat islam mangalami kemajuan.
ž   Pada masa pemerintahan mereka merupakan gambaran yang paling tepat bagi pelaksanaan hukum dan pemerintahan Islam.
ž  Pada masa inilah dianggap sebagai generasi terbaik dalam sejarah perkembangan umat Islam
ž  Adapun Urutan generasi terbaik umat Islam adalah : Masa para Sahabat – Masa para Tabiin – Masa Tabiit tabiin.

Prestasi Abu Bakar Ash Shidiq
1.        Memerangi Kaum Murtad, nabi palsu dan kaum yang  ingkar membayar Zakat
¢  Pada masa itu Beberapa suku Arab yang berasal dari Hijaz dan Nejed menyatakan murtad atau membangkang kepada khalifah baru dan sistem yang ada. Suku – suku tersebut menyatakan bahwa mereka hanya memiliki perjanjian dengan Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, kewafatan Nabi Muhammad SAW menjadi alasan sehingga perjanjian tersebut tidak berlaku lagi.
¢  Ada pula yang menolak membayar zakat. Sebagian golongan  yang lain kembali memeluk agama dan tradisi lamanya, yakni menyembah berhala.
¢  Khalifah Abu Bakar As Sidiq memandang gerakan itu sangat berbahaya karena hampir diseluruh jazirah Arab muncul gerakan itu. Menghadapi keadaan tersebut, Khalifah Abu Bakar As Sidiq bersikap tegas. Di balik ketegasannya, khalifah Abu Bakar As Sidiq tetap berpesan kepada para panglimanya untuk mengadakan pendekatan secara persuasif atau damai.
¢  Sebagian kaum murtad ada yang menerima ajakan damai t dan kembali tunduk kepada hukum Islam. Namun, ada juga yang tak mau berdamai dan memilih berperang. Mereka dipimpin oleh orang – orang yang mengangkat dirinya sebagai Nabi. Mereka adalah nabi – nabi palsu yang berusaha menghancurkan Islam,diantaranya : 1)Aswad Al Ansi, 2)Tulailah bin Khuwalid Al – Asadi, 3)Malik bin Nuwairah, dan 4) Musailamah Al – Kazab.
¢  Dalam usahanya memerangi kaum murtad, kaum muslimin terlibat dalam peperangan terbesar yang dikenal dengan perang Yamamah. Serangkaian perang yang dilakukan kaum muslimin dalam memerangi kaum murtad disebut perang Riddah. Perang tersebut berhasil dimenangkan kaum muslimin dengan gemilang, sehingga umat islam berhasil memperoleh kembali kesatuan dari seluruh Jazirah Arab.

2.       Melakukan Kodifikasi Al Qur’an (pembukuan Al Qur’an )
1.       Khalifah Abu Bakar As Siddiq telah membuat karya yang masih dapat kita rasakan sampai sekarang, yaitu adanya mushaf Al- Qur’an yang ketika itu Al – Qur’an masih berserakan diberbagai tempat.
2.       Usaha ini dilaksanakan atas saran Umar bin Khatab yang saat itu menjadi penasehat utama Khalifah Abu Bakar As Sidiq.
3.       Umar bin Khatab mengemukakan beberapa alasan, salah satunya adalah banyaknya para penghafal Al – Qur’an yang meninggal dalam perang Yamamah.

3. Melakukan Perluasan Dakwah Islam
ž  Khalifah Abu Bakar As Sidiq mulai menyebarkan ajaran islam ke wilayah yang lebih luas lagi setelah situasi sosial politik masyarakat Islam dirasa stabil.
ž  Tiga hal yang menjadi pegangan utama para da’i atau tentara Islam saat memasuki daerah baru adalah ;
1.       Dianjurkan masuk Islam, maka jiwa serta hartanya akan dilindungi;
2.       Boleh tidak masuk Islam, tetapi membayar jizyah (pajak) maka jiwa dan hartanya dilindungi;
3.       Jika menantang, mereka akan diperangi.
ž  Ketiga hal itulah yang membuat para da’i atau tentara Islam disambut dengan penuh suka cita ketika memasuki suatu wilayah baru.

Prestasi  Umar bin Khotob :   
1. Melakukan Perluasan Dakwah Islam
¢  Pada masa khalifah Umar bin Khattab terjadi perluasan dakwah Islam secara besar-besaran dan dikenal sebagai periode Futuhat Al-Islamiyah.
¢  Secara berturut-turut dakwah Islam sampai ke Suriah, Persia, dan Mesir. Pada waktu itu Suriah merupakan pusat perdagangan yang penting. Oleh karena itu Umar bin Khattab berusaha merebutnya mati-matian.
¢  Wilayah Suriah memilki beberapa kota yang menjadi pusat kekuatan Romawi timur (Bizantium) yang beragama Kristen. Beberapa kota tersebut adalah Damaskus, Yordania, Yerusalem, Hims dan Antiokia. Saat itu Damaskus dapat ditaklukan oleh orang Islam.

2. Menata Administrasi dan Keuangan Pemerintahan
¢  Khalifah Umar bin Khattab membentuk Baitul Mal dan Dewan Perang.
¢  Baitul Mal bertugas mengurusi keuangan negara, sedangkan Dewan Perang bertugas mencatat administrasi ketentaraan.
¢  Khalifah Umar bin Khatab memilih orang yang jujur untuk bertugas di Baitul Mal.
¢  Para pegawai pemerintahan dan tentara digaji dari Baitul Mal yang disesuaikan kedudukannya.
¢  Beliau adalah orang yang pertama kali memperkenalkan sistem penggajian bagi pegawai pemerintahan.
¢  Selain itu Khalifah Umar bin Khattab memberi santunan dari Baitul Mal kepada seluruh rakyatnya.
¢  Pada masa Umar bin Khattab, kemakmuran dapat dinikmati rakyat dari seluruh pelosok negeri

3. Penetapan Kalender Hijriah
ž  Khalifah Umar bin Khattab menetapkan permulaan tahun Islam pada saat Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah.
ž  Hal itu disebabkan hijrah merupakan titik balik kemenangan Islam.
ž  Hijrah juga menandai dua periode dakwah Islam. Periode dakwah sebelum Nabi Muhammad SAW Hijrah disebut periode Mekkah, sedangkan periode dakwah setelah beliau hijrah dikenal sebagai periode Madinah.
ž  Demikian pula pembagian surah-surah Al-Qur’an yang turun sebelum hijrah disebut surah-surah Makkiyah, sedangkan yang turun setelah hijrah disebut surah Madaniyah.

Prestasi  Usman bin Affan 
1.  Melakukan Kodifikasi terhadap Mushaf Al Qur’an
¢  Usaha kodifikasi (pembukuan) Al-Quran sudah dimulai sejak masa Khalifah Abu Bakar As Sidiq.
¢  Pada masa Khalifah Usman bin Affan, wilayah Islam sudah sangat luas.Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadi perbedaan pembelajaran Al-Qur’an di beberapa pelosok wilayah. Perbedaan itu meliputi susunan surah-surahnya atau lafal(dialek) nya.
¢  Ketika wilayah Islam makin luas,perbedaan dialek bacaan antara satu daerah dengan daerah lain makin terlihat.
¢  Khalifah Usman bin Affan kemudian membentuk suatu badan atau panitia pembukuan (kodifikasi) Al-Qur’an, yang anggotanya terdiri dari Zaid bin Sabit sebagai ketua panitia dan Abdurrahman bin Haris sebagai anggota.

2. Melakukan renovasi / pemugaran  Masjid Nabawi
Hal ini dilakukan dengan memperluas Masjid  serta memperindah bentuk dan coraknya

3.  Membentuk  pasukan Angakatan laut
¢  Khalifah Usman bin Afan membentuk angkatan laut atas usulan dari Muawiyah bin Abu Sofyan yang saat itu jadi Gubernur Suriah.
¢   Tujuan dibentuknya angkatan laut adalah untuk melindungi wilayah Afrika, Siprus hingga Konstantinopel yang banyak diliputi lautan.
¢   Dalam perkembangannya, angkatan laut itulah yang kelak akan membawa misi dakwah Islam hingga ke daratan Eropa bahkan sampai Indonesia.

4. Melakukan Perluasan Dakwah Islam
Prestasi Khalifah Ali Bin Abi Thalib  :
1.  Mengganti Pejabat yang Kurang Cakap
ž  Khalifah Ali bin Abi Thalib mengiginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien.
ž  Oleh karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja.
ž  Akan tetapi, pejabat-pejabat tersebut banyak yang berasal dari keluarga Khalifah Usman bin Afan (bani Umayyah).
ž  Akibatnya makin banyak kalangan bani umayah yang tidak menyukai Khalifah Ali bin Abi Thalib.

2. Membenahi Keuangan Negara (Baitul Mal)
ž  Khalifah Ali bin Abi Thalib juga melakukan penyitaan harta para pejabat yang diperoleh secara tidak benar.
ž  Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat

3. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa
ž  Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Thalib, penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca, seperti kasrah, fathah, dammah,dan syaddah. Hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks Al-Qur’an dan Hadits di daerah-daerah yang jauh dari Jazirah Arab.
ž  Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Qur’an dan Hadis, Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad Ad-Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu, yaitu ilmu yang mempelajari tata Bahasa Arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat membantu orang-orang non Arab dan mempelajari sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan Hadis.

4. Bidang Pembangunan
ž  Khalifah Ali bin Abi Thalib memberikan perhatian khusus pada pembangunan kota Kufah.
ž  Pada awalnya kota Kufah disiapkan sebagai pertahanan oleh Muawiyah. Akan tetapi, kota Kufah kemudian berkembang menjadi pusat Ilmu Tafsir, Ilmu hadis, ilmu nahwu dan ilmu pengetahuan lainnya.
ž  Pada waktu itu, perselisihan diantara pendukung khalifah Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah makin membesar.
Perselisihan itulah yang menjadi awal berakhirnya pemerintahan Islam di bawah Khulafaur Rasyidin.

Rangkuman  Prestasi Khulafaur Rasyidin Yang Menonjol
1. Pada masa Abu Bakar
    a.Perbaikan sosial masyarakat
    b.Perluasan dan pengembangan wilayah Islam
    c.Pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an
2. Pada masa Umar Bin Khattab
    a.Pembagian tugas-tugas pemerintahan dan  pejabat pada pemerintahan itu, di mana  Seorang  pemimpin  harus      bertanggungjawab atas  maju mundurnya Islam
    b.Pembentukan dewan-dewan, misalnya : Dewan perbendaharaan negara  yang   mengatur  pemasukan  dan   pengeluaran   uang negara, Dewan Militer membantu dan memelihara keamanan negara
    c.Pembentukan urusan kehakiman. Tiap-tiap gubernur didampingi oleh seorang hakim yang   mempunyai otonomi penuh
    d.Penetapan tahun Hijrah yaitu dimulai dari hijrah Rasulullah saw dari Makkah ke Madinah (622 M = 1 H)
    e.Pembangunan masjid. Masjid yang dibangun yaitu Masjid Al-Haran, Masjid An-Nabawi, Masjid Al-  Aqshadi Yerussalem dan Masjid Amru di Mesir.
3. Pada masa Usman Bin Affan
    a. Membangun Masjid Nabawi di Madina
    b.Usaha pengumpulan dan penulisan Al-Qur'an
    c. Membentuk Angkatan Laut
    d. Upaya di bidang pemerintahan
4.  Pada masa Ali Bin Abi Thalib
    a.Penataan di bidang pemerintahan
    b.Mengganti Wali-wali yang tidak cakap

1. Gaya  Kepemimpinan  Abu Bakar Ash Shidiq
ž  Abu bakar dikenal sebagai  sosok yang dermawan.Ia menginfakkan sebagian harta bendanya kejalan Allah.
ž  Banyak sahabat yang masuk Islam melaluinya, Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrohman bin Auf dsb.
ž  Dia telah membeli dan membebaskan budak yang mendapatkan siksaan yang keras dari tangannya seperti Bilal bin Ribah, Amir bin Khurairoh, Zamirah dan yang lainnya.
ž  Khalifah Abu Bakar as-Sidiq merupakan salah satu sosok pemimpin yang tegas dan teguh memegang kebenaran.
ž  Khalifah Abu Bakar as-Sidiq segera memberantas suatu gerakan yang dinilai menyimpang dari Islam, tanpa memberi kesempatan gerakan tersebut berkembang.
Ketegasan dan keberanian serta keihlasan Abu Bakar dalam memimpin umat tersebut merupakan pelajaran amat berharga bagi kita pemimpin dunia islam pada saat ini dan waktu mendatang.
2. Gaya  Kepemimpinan  Umar Bin Khatab
ž  Umar bin Khotob adalah orang yang cerdas.  Ia adalah satu-satunya sahabat Nabi Muhammad SAW yang tidak serta merta menerima keputusan Nabi Muhammad SAW terhadap suatu masalah. Akan tetapi jika keputusan itu berdasarkan Wahyu llahi dan bukan pemikiran Nabi Muhammad SAW Umar bin Khotob akan langsung mentaatinya.
ž  Umar bin Khotob sangat tegas dalam membedakan kebenaran dan kebatilan.
ž  Klahifah Umar bin Khatab merupakan salah satu pemimpin yang meletakkan dasar-dasar demokrasi dalam Islam.
ž  Beliau benar-benar memperhatikan dan mengutamakan kepentingan rakyat.
ž  Dalam pemerintahan beliau memilih pejabat yang benar-benar ahli dan dapat dipercaya.
ž  Khalifah Umar bin Khatab juga selalu membuka diri untuk menerima suara langsung dari rakyatnya.Namun beliau tetap tegas dalam menegakkan hukum dan tidak pandangbulu.

3. Gaya  Kepemimpinan  Usman Bin Affan
ž  Utsman  dikenal  sebagai pribadi yang seselalu menjaga kehormatan dan kesucian dirinya, mulia akhlaknya dan terkenal dengan kecerdasan dan kebenaran pendapatnya.
ž  Ketika Abu Bakar mengajaknya masuk Islam, beliau menerimanya dengan tangan terbuka sehingga beliaupun masuk dalam golongan orang yang pertama masuk Islam.
ž  Khalifah Usman bin Affan berhasil memajukan islam melalui usaha pembukuan al-Qur’an hingga dikenal Mushaf Usmani ,usaha ini adalah prestasi luarbiasa yang dijadikan sebagai pedoman hidup umat manusia di dunia .
ž   Beliau juga merupakan salah seorang pemimpin yang lemah lembut dan sangat memperhatikan kepentingan rakyatnya.
ž  Beliau lebih suka menggunakan pendekatan persuasif (dengan memberikan nasehat)

4. Gaya  Kepemimpinan  Ali Bin Abi Thalib
ž  Kholifah Ali memiliki prinsip yang sangat mendasar bahwa seluruh harta adalah milik Allah sedangkan manusia sebagai wakil dan pemegang amanat.
ž  Ali bin Abi Thalib adalah seorang pemimpin yang disiplin, tegas, dan keras dalam membela kebenaran.
ž  Dalam kondisi tertentu, khalifah Ali bin Abi Thalib lebih mengutamakan kebenaran yang diyakininya daripada persatuan.
ž  Khalifah Ali bin Abi Thalib juga sangat menjunjung tinggi keputusan yang sudah menjadi kesepakatan mayoritas

No : 5 Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Uamayyah
Sejarah dan proses berdirinya daulah UMAYAH   
ž  Nama Bani Umayyah di ambil dari nama nenek moyang muawiyah yaitu Umayyah bin Abdul Syan, antara Muawiyah ( keturunan Umayyah ) dengan Alawiyi ( keturunan Ali ) adalah saudara dekat karena keduanya bertemu pada kakek yang sama yaitu Abdul Manaf.
ž  Kelompok Bani Umayyah sejak semula sudah menginginkan jabatan sebagai khalifah, tapi karena sebagian besar dari mereka dan tokoh - tokohnya memeluk Islam setelah pembebasan Kota Mekkah, maka terhalanglah jalan mereka untuk menduduki jabatan tersebut.
ž  Akan tetapi dengan tampilnya Usman bin Affan sebagai khalifah maka terbukalah pintu bagi Muawiyah untuk meniti karirnya di bidang pemerintahan.
ž  Muawiyah bin Abi Sufyan pada masa pemerintahan Usman bin Affan diangkat menjadi Gubernur di seluruh wilayah Suriah dengan alasan :
    1. Muawiyah bin Abi Sofyan berkepribadian kuat.
    2. Mempunyai sifat jujur.
    3. Termasuk orang dermawan.
    4. Termasuk orang yang ahli dalam bidang politik.
ž  Setelah wafatnya khalifah Usman bin Affan karena terbunuh, maka berakhirlah kepemimpinan Khulafaurrosyidin yang ketiga selanjutnya di gantikan oleh Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah yang ke empat.
ž  Namun ternyata tidak semua kaum muslimin mau membaiatnya termasuk Muawiyah bin Abi Sofyan, jika para pembunuh Usman tidak diadili.
ž  Akan tetapi bagi Ali mengadili para pembunuh Usman bukan hal yang mudah karena di lakukan oleh banyak orang.
ž  Wafatnya khalifah Usman bin Affan menjadikan momentum perpecahan di kalangan umat Islam, antara lain :
1. Kelompok Muawiyah bib Abi Sofyan.
2. Kelompok Aisyah binti Abu Bakar,
3. Kelompok Ali bin Abi Thalib ( Syiah ).
ž  Akibat perpecahan tersebut maka terjadilah pertempuran antar  umat Islam, yaitu :
   1.Perang Jamal ( perang berunta )
q   yaitu perang antar Aisyah, Zubair, Thalhah   dengan dengan kelompok Ali bin Abi Thalib karena hasutan Abdullah bin Saba' (tokoh Munafik) yang mengatakan bahwa  Abdullah bin Zubair (anak angkat Aisyiyah) dialah yang berhak menduduki jabatan khalifah.
q  Pada pertempuran ini khalifah Ali bisa mengatasi dan memenangkannya.

   2. Perang Shiffin { 657 M )
q   yaitu perang antara khalifah Ali dengan Muawiyah  karena adanya keinginan kuat Muawiyah untuk menuntut balas atas wafatnya Khalifah Usman bib Affan.
q  Perang Shiffin berakhir dengan tawaran Muawiyah kepada Khalifah Ali untuk berunding mengenai kepemimpinan Islam, perundingan ini di sebut dengan peristiwa " Tahkim Daumatul Jandal" { 36 - 37 H atau 656 - 657 M).
q  Dalam perundingan itu pihak Ali diwakili oleh Abu Musa Al Asary dan di pihak Muawiyah diwakili oleh Amr bin Ash.
q  pada awalnya kedua belah pihak bersepakat menurunkan Ali dan Muawiyah dari jabatan masing - masing dan selanjutnya jabatan khalifah diserahkan pada kaum muslimin.
q  Akan tetapi pihak Muawiyah mengkhianati hasil kesepakatan dengan menyatakan Muawiyah sebagai Gubernur Syam di angkat menjadi khalifah untuk menggantikan Ali bi Abi Thalib
q  Beberapa tahun setelah Tahkim, khalifah Ali terbunuh oleh Abdurrahman bin Muljam ( 19 Ramadhan 40 H atau 660 M ), sebagai penggantinya di pilih anaknya yang bernama Hasan bin Ali sebagai khalifah.
q   Namun berkat kecerdikan Muawiyah akhirnya setelah memangku jabatan selama kurang lebih 3 bulan, karena tidak mampu menghadapi tekanan, akhirnya  Hasan bin Ali menyerahkan jabatan khalifah kepada Muawiyah bin Abi Sofyan dengan tiga syarat, yaitu :
   1.Muawiyah harus memberi jaminan keselamatan kepada Hasan dan Keluarganya.
   2.Muawiyah harus menjaga keselamatan dan nama  baik Ali bin Abi Thaiib.
   3.Setelah Muawiyah wafat, penentuan khalifah harus diserahkan kepada  musyawarah kaum muslimin.
ž  Setelah mencapai kesepakatan dan Muawiyah menerima syarat tersebut, maka Hasan bin Ali menyerahkan jabatan khalifah kepada Muawiyah bin Abi Sofyan.
ž  Ppenyerahan jabatan itu di sebut dengan eristiwa " Peristiwa Amul Jamaah " ( tahun persatuan ) yang terjadi pada Rabiul akhir tahun 41 H atau 661 M.
ž   peristiwa tersebut mengukuhkan muawiyah sebagai khalifah dan menandai berdirinya Dinasti Daulah Umayyah.
Kemudian Muawiyah memindahkan pusat kekuasaan dari Madinah ke Damaskus (Suriah).
ž  Setelah dipimpin Muawiyah, terjadi perubahan dalam sistem pemerintahan. Yaitu dari sistem Demokrasi menjadi sistem Monarki (kerajaan).
ž  Ciri-ciri sistem Monarki (kerajaan) adalah:
1. Raja adalah penguasa tunggal yang wajib ditaati oleh seluruh  rakyat
2. Raja memiliki hak penuh untuk menentukan dan melaksanakan suatu ketetapan hukum sesuai dengan kemauan sendiri
3. Rakyat berfungsi sebagai pembantu raja yang harus dimuliakan, dimakmurkan dan dicukupi semua kebutuhan
4. Semua pendapat dan keinginan rakyat hampir tidak pernah diberi  kesempatan untuk mengungkapkan.
5. Terjadi pengangkatan putra mahkota.

prestasi  dan perkembangan yang  dicapai pada masa Bani Umaiyah
1. Perkembangan  di Bidang Sosial :
a.Terciptanya ketertiban kehidupan masyarakat karena sudah adanya peraturan   dan perundang-undangan negara dan adanya lembaga penegak hukum, seperti lembaga pengadilan dan kepolisian
b.Terciptanya kemakmuran dan keadilan yang merata karena pemerintah telah memberikan hak-hak dan perlindungan yang sama kepada warga
c.Terpelihara dan terjaminnya masyarakat kelas bawah seperti anak yatim orang lumpuh, buta dan lain-lain.
d.Di bangunnya rumah sakit, jalan raya, sarana olah raga (seperti gelanggang pacuan kuda), tempat-tempat minum di tempat yang strategis, kantor pos, pasar / pertahanan sebagai sarana prasarana Umat.

2. Perkembangan di Bidang Budaya :
a.Bahasa Arab berkembang luas ke berbagai penjuru dunia dan menjadi salah  satu bahasa resmi Internasional di samping bahasa Inggris.
b.Mencetak mata uang dengan menggunakan bahasa Arab yang bertuliskan kalimat "La ilaha illallah" dan di sebelasnya di tulis kalimat" Abdul Malik " .
c.Mendirikan pabrik kain sutera, Industri kapal dan senjata, gedung- gedung pemerintahan
d.Membangun Irigasi-irigasi sebagai sarana pertanian.
e.Membangun kata Basrah dan Kuffah sebagai pusat perkembangan Ilmu dan Adab
f.Membuat administrasi pemerintahan dan pembukuan keuangan negara
g. Mengembangkan ilmu dan peternakan

3. Perkembangan / Prestasi di Bidang Politik Militer Yaitu :
ž  Terbentuknya Lima Lembaga Pemerintahan:
a. lembaga politik (An-Nizam As-Siyasi)
b. lembaga keuangan (An-Nizam Al-Mali)
c. lembaga tata usaha negara (An-Nizam Al- Idari)
d. lembaga kehakiman (An-Nizam Al - Qadai)
e. lembaga ketenteraman (An-Nizam Al- Hardi)
ž  Terbentuk Dewan Sekretaris Negara(Diwanul Kitabbah) yang bertugas mengurusi berbagai macam urusan pemerintahan.  Dewan ini terdiri dari lima orang sekretaris, yaitu:
        a. Sekretaris Persuratan ( Katib Ar rasai)   
        b. Sekretaris  Kepolisian ( Katib Al Jund )
        c. Sekretaris  Kehakiman ( Katib Al Qadi)     
        d. Sekretaris Keuangan ( Katib Al Kharraj)
        e. Sekretaris Tentara ( Katib Al Jund )
Untuk mengurusi keselamatan Khalifah, dibentuklah al-Hijabah atau ajudan. Semua orang yang akan menghadap Khalifah harus meminta ijin kepada al-Hijabah.

Tokoh llmuwan muslim Dinasti Bani Umayah
1. Abu Hanifah : ahli Fiqh ( Wafat 767 M)
ž  Lahir di Kufah, pedagang sutera dan rajin menuntut ilmu (Al-Qur'an, Hadits, Nahwu, Puisi, Sastra, Filsafat dan ilmu Kalam.Abu hanifah masyhur sebagai imam di bidang fiqih, kalam, dan logika. la pernah di tawari memangku jabatan oleh khalifah Yazid sebagai hakim di Kufah di masa Umayyah, namun tawaran itu ia tolak karena tidak tertarik,penolakan itu justru kemudian membawanya kedalam penjara di masa Abbasiyyah dan wafat dalam penjara pada tahun 767 M.
ž  Abu Hanifah adalah tokoh yang menggunakan akal dan ro'yu sebagai pendukung sumber-sumber fiqih, diantara sumber itu adalah Al-Qur'an, Hadits Masyhur, Ijma fatwa sahabat, Qiyas, Istihsan dan Uruf.
ž  Dalam sejarahnya Abu Hanifah sendiri tidak membukukan fatwa-fatwanya dan ijtihadnya mengenai hukum Islam, Buah pikiran beliau diketahui melalui buku-buku yang ditulis oleh murid-muridnya, diantaranya :(Abu Yusuf Ya'qub Al Anshori wafat 788), Muh. Ibnu Hasan Assyaibani wafat 804 M). Abu Hanifah dan mazhabnya mempunyai pengaruh besar dalam dunia Islam khususnya umat Islam aliran Suni.98
2. Abu Aswad Al Duali   : ahli bahasa Arab (Nahwu)  (Wafat 688  M)
ž  Minat mengkaji bahasa berawal dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan bahasa yang masing-masing dialek (lrak,Syuriah & Persia) berbeda-beda.
ž  kesenjangan perbedaan itu semakin nyata dengan bercampurnya bahasa percakapan sehari-hari dengan bahasa klasik Al-Qur'an, Hal ini terutama amat dirasakan oleh para muallaf (pemeluk baru Islam).
ž   Abu Al Aswad Al Duali yang bersal dari Baghdad menjadi perintis tata bahasa Arab (llmu Nahwu).
ž  Berbekal landasan -landasan yang diberikan oleh Ali bin Abi Thalib tentang tata bahasa, Abu Al Aswad berhasil mengembangkan ilmu tata bahasa itu, walau dalam perkembangannya ilmu ini amat lambat dalam sejarah sebagai hasil buah pikir ilmuan muslim.
ž  Ia sebagai salah satu penemu titik dalam huruf hijaiyah
3. Ibnu Abbas : ahli tafsir (Wafat 688 M)
ž  Nama lengkapnya Abdullah Ibnu Abbas Ibnu Abdil Mutholib, Ia merupakan pakar tafsir dari Mekkah. Beliau diakui otoritasnya sibagai ahli tafsir bahkan sampai  pada masa Dinasti  Abbasiyah.
ž  Ibnu Abbas sejak kecil sudah dididik mengenai agama Islam oleh ibunya. Dalam keseluruhan hidupnya beliau memberikan kuliah dan ceramah hampir setiap hari di masjid.
ž  Ibnu Abbas konon adalah orang yang pernah di do'akan oleh Nabi Muhammad supaya menjadi orang yang ahli dalam hukum Islam dan ahli memahamkan ayat-ayat Al-Qur'an.
ž  Pada perkembangannya Ibnu Abbas menjadi tempat bertanya masalah hukum dan ia dianggap sebagai ahli tafsir yang pertama dalam sejarah Islam.
ž  Sehingga wajar kalau beliau dalam dunia Islam dikenal sebagai perawi hadits juga ahli tafsir.
4. Al Hajjaj Bin Yusuf : ahli administrasi (Wafat 714 M)
ž  Al Hajjaj merupakan ahli administrasi yang paling ulung, Beliau mantan kepala sekolah yang meletakkan jabatannya menuju dunia pemerintahan dalam usia 31 tahun.
ž  Kehidupan politik dan militernya di awali di masa Abdul Aziz bin Marwan ( Khalifah ke 5 Dinasti Bani Umayyah).
ž  Karena ketegasannya dalam menangani masalah Al Hajjaj selalu berhasil dalam menumpas pertikaian yang terjadi. Dalam pemerintahan Abdul Aziz Al Hajjaj sangat berperan, sehingga khalifah mengangkatnya sebagai gubernur di tiga wilayah. (Hijaz, Yaman, Iraq)
ž  Al Hajjaj juga mengukir prestasi amat penting yaitu sebagai salah satu peletak titik dalam huruf Arab. Penemuan yang spektakuler itu kemudian ditindak lanjut dengan merevisi tulisan Al-Qur'an, Sejak itulah ia kembali kedunia pendidikan dan tidak pernah berhenti menjalani ilmu sastra dan retorika
6.Ibnu Syihab / Al Zuhri : ahli Hadist dan Fiqh( Wafat 742 M)
ž  Nama lengkapnya Muhammad bin Muslih bin Syihab Al Zuhri di kalangan ulama Islam Al Zuhri dianggap ahli dalam ilmu fiqih & hadits.
ž  Ia merupakan  tokoh yang mendengar secara langsung hadits-hadits nabi dari 70 sahabat nabi, seluruh riwayat hadits ia hafal diluar kepala tanpa mengubah redaksinya.
ž  menurut kritikus modern Al Zuhri adalah tokoh yang kredibel sehingga pada pemerintahan kholifah Abdul Malik, beliau dipercaya mewakili pemerintah Dinasti bani Umayyah sebagai delegasi pada acara penting.
ž  Ia juga dikenal sebagai cikal bakal penulis sejarah Islam Pertama dengan menuliskan biografi Nabi, geneologi (silsilah) orang-orang Mekkah.
ž  Al Zuhri dalam kehidupannya selalu mengkaji buku-buku melebihi waktu bersama istrinya, sehingga istri beliau pernah berkata : bahwa buku adalah saingan berat baginya.
ž  Di masa kholifah Hisyam, beliau sering diundang ke Damaskus untuk mendidik putra-putranya dengan menyuruh mencatat sampai berjumlah 400 hadits.
7. Ibnu Umar : ahli hadist dan sumber hadist (Wafat 692 M)
ž  Nama aslinya adalah Abdullah Ibnu Umar Ibnu Khattab Al Quraisyi. Beliau merupakan sumber terbesar bagi ilmu Hadits, sehingga hampir disetiap musim haji kala itu ia lah yang menjadi tempat bertanya tentang hadist dari berbagai penjuru Arab.
ž  Ibnu Umar adalah orang yang pandai, pengumpul hadits, menirukan dan menulisnya. Ia sangat dihormati karena ketaatan dan kejujurannya.
ž  Ibnu Umar termasuk orang yang netral ketika terjadi perselisihan antara Ali dan penentang-penentangnya tetapi kemudian ia mengakui kekhalifahan Umayyah  dan menjauhkan diri dari dunia politik.
ž  Berbeda dengan ayahnya (kholifah Umar) yang tegas dan adil, Ibnu Umar sendiri adalah orang yang alim mengenai Hadits, selalu mencari Hadits, meneliti dengan segala ketelitian.
ž  Dengan ketelitian itulah beliau sangat masyhur dalam hal kebenarannya, menyampaikan kejadian-kejadian sejarah dimasanya.

Meneladani Kepribadian Umar Bin Abdul Aziz
1.Sifat Taat Dan Takwa Kepada Allah
2.Sikap Sopan Santun
3. Sikap Moderat Dan Demokrat
4.Sikap Lembut Dan Pemaaf



No : 6 Memahami perkembangan Islam pada masa Dinasti Abbasiyyah
Proses Pembentukan Dinasti Abbasiyah
ž  Dinasti ini didirikan oleh Abu Abbas As Saffah (As Saffah berarti penumpah darah, Ia diberi gelar ini karena ia memiliki kemauan yang keras dan tidak segan-segan untuk menumpahkan darah guna mewujudkan keinginannya).
ž  Langkah-langkah Bani Abbas untuk mendirikan Daulat Abbasiyah :
1. Membentuk gerakan di bawah tanah dengan melakukan propaganda (menyusun kekutan  secara diam-diam) dengan tokohnya antara lain :
-Muhammad Al-Abbas
-Ibrahim Al Imam
-Abu Muslim Al-Khurasani
        Dari ketiga tokoh propaganda tesebut Abu Muslim Al Khurasani merupakan propagandis yang paling sukses dan terkenal.
1.       Menerapkan politik bersahabat, artinya keturunan Bani Abbas tidak memperlihatkan sikap bermusuhan dengan Bani Umayyah atau siapapun.
2.       Menggunakan nama Bani Hasyim (Ahlul Bait). Hal ini dimaksudkan agar mendapat simpati umat dan dukungan dari kelompok pendukung Ali (Syiah).
3.       Menjadikan Khurasan sebagai pusat kegiatan gerakan Bani Abbas yang dipimpin oleh Abu Muslim Al-Khurasani.
Strategi ini ternyata berhasil menghimpun kekuatan besar dan dahsyat yang tidak bisa dibendung lagi oleh golongan manapun juga. Dalam perjuangannya untuk mendirikan Dinasti Abbasiyah, para tokoh pendiri Dinasti ini menerapkan cara kepemimpinan yang bersifat kolektif (kolegial leadership),namun tertutup dengan gerakan bawah tanah. Para tokoh pendiri Dinasti Abbasiyah menetapkan tiga kota sebagai pusat kegiatan, yaitu : Humaymah sebagai pusat perencanaan organisasi, Kufah sebagai kota penghubung dan Khurasan sebagai pusat gerakan praktis
ž  Proses berdirinya Dinasti Abbasiyah dimulai dari tahap persiapan dan perencanaan  yang dilakukan oleh Ali bin Abdulloh bin Abbas. Gerakan bawah tanah dan propaganda untuk mendirikan Dinasti Abbasiyah ini dimulai ketika Dinasti Umayyah berada di bawah kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz (717-720 M). Pada waktu itu Umar bin Abdul Aziz memimpin dengan adil. Negara dalam keadaan aman, tentram dan stabil. Ia juga menerapkan  persamaan hak kepada seluruh warga negara. Kondisi ini memberi peluang pada Bani Abbas untuk menyusun kekuatan dengan melakukan gerakan bawah tanah dan propaganda di kota Al Humaymah

PerkembanganKebudayaan/Peradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
õ  Kondisi sosial
Muslim non Arab merasa diangkat derajatnya hak-hak mereka disamakan bahkan dalam beberapa periode masyarakat muslim non Arab memegang peranan yang sangat penting dalam pemerintahan dan tidak ada pembedaan kelas antara penduduk Arab dan non Arab. Dengan demikian mereka mampu memberikan sumbangan yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban.
õ  Kemajuan kebudayaan
perkembangan kebudayaan berjalan seiring dengan penyebaran islam. Pada masa Bani Abbasiyah wilayah pemerintahan islam meluas sampai ke Spanyol di barat dan India di timur. Pada masa itu Bagdad dan Andalusia menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan. Bangsa-bangsa non Arab yang telah masuk dalam wilayah islam memakai bahasa Arab dan adat istiadat Arab dalam kehidupan sehari-hari.
õ  Kemajuan politik dan militer
Perkembangan politik dan militer Bani Abbasiyah terbagi ke dalam lima periode. Dalam setiap periode terjadi perubahan pemegang kekuasaan, sistem pemerintahan dan kebijaksanaan militer. Periode pertama mulai tahun 132 – 232H/750-847 M. Periode kedua mulai tahun 232-334 H / 847-946 M, peride ketiga mulai tahun 334- 464 H /946- 1075 M, periode ke empat mulai tahun 464 – 623 H / 1075 – 1225 M, dan periode ke lima mulai tahun 623 – 656 H/1225–1258 M.

Tokoh-tokoh dan Hasil Karya yang Berperan dalam Bidang Ilmu Pengetahuan
1.       Tokoh-tokoh dan Hasil Karya di Bidang Filsafat
a.      Al – Kindi
Al-Kindi lahir di Kufah dan nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin al-Asy’as bin Qais al-Kindi. Nama al-Kindi berasal dari nama salah satu suku Arab yang besar sebelum Islam, yaitu suku Kindah. Karya-karya al-Kindi berjumlah kurang lebih 270 buah. filsafat, logika, ilmu hitung, musik, astronomi, geometri, medis, astrologi, psikologi, politik, dan meteorologi. Salah satu karya Al Kindi di bidang filsafat adalah Risalah fi Madkhal al Mantiq bi Istifa al Qawl fih yang berisi tentang sebuah pengatar logika
b.      Al-farabi
Al-Farabi lahir di Farab pada tahun 870 M dan wafat di Aleppo (Suriah) pada tahun 950 M. Nama lengkapnya adalah Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzlag al-Farabi. Dua karya yang termasyur adalah al-Jam’u Baina Ra’yi al-Hakimaini (mempertemukan dua pendapat filsuf, Plato dan Aristoteles) dan Uyun al-Masail (pokok-pokok Persoalan).
c.       Ibnu Sina
Ibnu Sina memiliki nama asli Abu al-Husain bin Abdullah. Ia dilahirkan di Afsyanah, Bukhara pada tahun 890 M dan meninggal di Hamdan pada tahun 1037 M
Buku-bukunya yang terkenal, antara lain seperti berikut :
1.       Asy-Syifa’ (Penyembuhan). Sebuah  buku yang menjadi literature penting dalam dunia kedokteran di Eropa.
2.       Al-Qanun fit-Tibb (Peraturan-peraturan dalam Kedokteran)
3.       Al-Isyarat wa at-Tanbihat (Isyarat dalam Penjelasan)
4.       Mantiq al-Masyriqiyyin (Logika Timur).
‘Uyun al Hikmah ( Mata air Hikmah ).
d.      Ibnu Maskawaih
Ibnu Maskawaih lahir pada tahun 941 M dan meninggal pada tahun 1030 M. Nama lengkapnya adalah Abu Ali Ahmad bin Muhammad bin Ya’kub bin Maskawaih. Beberapa karya tulisnya yang sampai kini masih ada, antara lain sebagai berikut :
1.       Al-Fauz al-Akbar (Kemenangan Besar)
2.       Al-Fauz al-Asgar (Kemenangan Kecil)
3.       Tajarib al-Umam (Pengalaman Bangsa-bangsa)
4.       Uns al-Farid (Kesenangan yang tiada tara)
5.       Tartib as-Sa’adah (Akhlaq dan politik)
6.       As-Siyas (Aturan hidup)
7.       Jawidan Khirad (Ungkapan Bijak)
8.       Tahzib al-Akhlaq (Pembinaan Akhlaq)
e.      Al-Gazali
Al-Gazali lahir di kota Gazalah, sebuah kota kecil di dekat Tus, Khurasan. Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad at-Tusi al-Gazali. Ia lahir pada tahun 1058 M dan meninggal pada tahun 1111 M. Diantara bukunya yang terkenal adalah sebagai berikut :
1.       Maqasid al-falasiyah (Tujuan dari Filsuf)
2.       Tahafut al-Falasiyah (Kekacauan para Filsuf)
3.       Ihya’Ulumudin (Menghidupkan ilmu-ilmu Agama). Berisi tentang perpaduan antara fiqh dan tasawuf dan merupakan buku yang terkenal dalam ilmu tasawuf dan ilmu kalam.
4.       Al-Munqiz min ad-Dalal (Penyelamat dari Kesesatan)
f.        Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd lahir di Cordova, Spanyol pada tahun 1126 M dan meninggal di Maroko pada tahun 1198 M. Di Barat/Eropa dia dikenal dengan nama Averroes. Diantara karyanya ialah Fasl al-Maqal fi ma baina asy-Syari’ah wal Hikmah minal Ittisal (Pembeda yang jelas hubungan antara Syariat dan Filsafat). Al-Kasyf’an Manahij al-Adillah fi Aqaid al-Millah (Menyingkap Metodologi Dalil dalam Akidah Agama), dan Tahafut at-Tahafut (Kerancauan Berpikir dalam buku kerancauan filsafat).
2.       Tokoh – tokoh dan Hasil Karya di Bidang Kedokteran
a.       Ibnu Musawah
Nama lengkapnya adalah Abu Zakariya Yuhana bin Musawah. Ia seorang dokter yang masyhur pada abad ke-9 M/3 H. Kariernya sebagai dokter dimulai sejak masa khalifah Harun ar-Rasyid hingga al-Mutawakkil. karyanya yang terpenting ialah An-Nawadir at-Tibbiyah, sebuah kumpulan aforisme medis, dan Kitab al-Azmina
b.      Jabir bin Hayyan
Di Barat, ia terkenal dengan nama Geber. Ia lahir di Tus pada tahun 721 M dan meninggal pada tahun 815 M di Kufah. karya tulisnya adalah at-Tajmi’ dan az-Zi’biq asy-Syargiy
c.       Ar-Razi
Nama lengkapnya Abu bakar Muhammad bin Zakaria ar Razi. Ia berasal dari Persia. Ia lahir di Ray pada tahun 865 M dan wafat pada tahun 932 M di kota yang sama. Karya tulisnya yang terbesar adalah al-Hawi, Bukunya yang lain adalah Fi al-Judari wa al-Hasbat.
d.      Ibnu Sina
Karya monumentalnya berjudul Al-Qanun fit-Tibb.
3.       Tokoh-tokoh dan Hasil Karya di Bidang Astronomi
1.       Al-Battani
Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Jabir bin Sinan al-Battani. karyanya ialah Kitab al-Buruj fi ma baina Arba’ al-Falak, sebuah buku yang berbicara tentang naiknya tanda-tanda zodiac. Kitabnya yang berjudul Risalat fi Tahqiq Akdar al-Ittisalat berisi uraian mengenali penentuan secara tepat kuantitas dari penerapan-penerapan astrologis.
2.       Al-Biruni
bernama lengkap Abu ar-Rayhan Muhamamd bin Ahmad al-Biruni ini lahir di pinggiran kota Khawirizmi pada tahun 973 M. seperti Kitab at-Tafhim li Awa’il Sina’i at Tanjim (berisi astronomi, geometri, aritmatika dan astrologi). Karya lainnya adalah al-Qanun al-Ma’udi (ketentuan-ketentuan al-Mas’udi), Kitab al-Hind (buku tenang India), dan Maqalid ‘Ilm al-Hay’ah (kunci ilmu perbintangan).
3.       Al Khawarizmi
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Musa Al Khawarizmi. menyusun buku tentang al jabar ( dalam bahasa Inggris disebut Al goritme ) yang berjudul Muktasar fi Hissab al jabiwa al muqaballah ( Ringkasan Perhitungan Al jabar dan Perbandingan ). Di samping itu ia juga berhasil menemukan angka “nol” ( 0 ) yang dalam bahasa Arab disebut “sifr” dalam bukunya Al jam’wa at Tafriq bi Hisab al Hind   ( Menambah  dan memecah dengan perhitungan India )
Tokoh-tokoh Ilmu Hadist, Perkembangan dan Karya Besarnya
n  BUKHARI, karyanya antara lain Sahih al-Bukhari, at-Tarikh as-Sagir, at-Tarikh, al-Ausat, Tafsir al-Musnad al-Kabir, Kitab al-illal, Kitab ad-Duafa, Asami as-Sahab, dan Kitab al-Kura.
n  MUSLIM, karya terbesarnya adalah al-Jami’as-Shahih Muslim yang lebih dikenal dengan sebutan Shahih Muslim. Hadits-hadits yang dimuat dalam Shahih Muslim adalah hadits yang telah disepakati dan disaring dari 300.000 hadits yang diketahuinya
n  ABU DAWUD, karyanya yaitu Sunan Abi Dawud. Para ulama memasukkan kitab tersebut ke dalam kutubus-sittahh atau enam hadits utama. Kitab hadits itu memuat 4.800 hadits dari sekitar 500.000 hadits yang dikumpulkannya. Kitab Sunan Abi Dawud merupakan yang paling popular diantara karangan-karangan Abu Dawud yang berjumlah 20 judul. Tidak kurang dari 13 judul kitab telah ditulis untuk mengulas karya tersebut dalam bentuk syarh (komentar), mukhtasar (ringkasan), dan tahzib (revisi).
n  AT TIRMIDZI , diantara kelebihan Sunan at-Tirmidzi adalah pencantuman riwayat dari sahabat lain mengenai suatu masalah yang dibahas dalam hadits pokok, baik yang isinya semakna, berbeda, maupun bertentangan secara langsung atau tidak langsung. Hal itu membuat pembahasan suatu masalah dalam Sunan at-Tirmizi lebih mudah dipahami daripada dalam Sahih al-Bukhari atau Sahih at-Tirmizi lebih mudah dipahami daripada dalam Sahih al-Bukhari atau Sahih Muslim. Apabila kitab Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim hanya dapat dipahami oleh seorang ahli, Sunan at-Tirmizi dapat dipahami oleh siapa pun.
n  AN-NASA’I menulis beberapa kitab, as-Sunan al-Kubra (Sunah-sunah yang Agung), as-Sunan al-Mujtaba’ (Sunah-Sunah Pilihan) yang terkenal dengan Sunan an Nasa’i, Kitab at-Tamyiz (Kitab Pembeda), Kitab ad-Duafa (Kitab tentang Orang-orang Kecil), Khasa’is Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib (Keistimewaan Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib), Musnad Ali (Hadits dari Ali), dan Musnad Malik (Kitab Hadits dari Malik), dan tafsir.
Kitab as-Sunan al-Mujtaba’ atau lebih dikenal Sunan An Nasa’i merupakan kitab yang terkenal dari Imam  an-Nasa’i pada saat ini. Kitab ini memuat 5.716 hadits dan termasuk dalam kutubussittah.

No : 7 Memahami perkembangan Islam pada masa Dinasti Ayubiyah

SEJARAH  SINGKAT DAN PROSES BERDIRINYA DINASTI AL-AYYUBIYAH
ž  Salahudin Al ayyubbi diangkat sebagai kepala Garnisum di Balbek pada masa Nuruddin Zanki
ž  Keberhasilan Salahudin al  Ayyubi sebagai tentara mulai terlihat ketika ia mendampingi pamannya, Asaduddin Syirkuh, yang mendapat tugas dari Nurudin Zanki untuk membantu Dinasti Fatimiyah di Mesir pada tahun 1164 M
ž  Tahun 1169 Khalifah al-Adid melantik  Shalahuddin al-Ayyubi menjadi perdana menteri menggantikan Syirkuh dan mendapat gelar Al Malik an Nasir
ž  Tahun 1171 Salahuddin memproklamirkan diri sebagai Sultan di Mesir dan berkuasa penuh  menggantikan Al Adid (Dinasti Fatimiyah).
ž  Ia berusaha mengembalikan  kekuasaan spiritual Khalifah Abbasiyah dengan cara menyebut nama Khalifah Al Mustadli’ dalam setiap khotbah jum’at sebagai pengganti pernyebutan penguasa Dinasti Fatimiyah, Al adid
ž  Mesir sebelum dikuasai Dinasti Ayyubiyah dikuasai oleh Dinasti Fathimiyah dan setelah itu dikuasai Dinasti Mamluk.
ž  Melihat keberhasilan Salahuddin dalam menata pemerintahan , khalifah Al Mustadi dari Dinasti Abassiyah memberikan gelar kepadanya Al Mu’izz li Amiril Mu’minin (penguat kedudukan Amirul Mu’minin).
ž  Khalifah Al Mustadi (Dinasti Abbasiyah)  menyerahkan wilayah Mesir, An Naubah, Yaman,Tripoli, Syria, Palestina dan maghrib ( Maroko ) ke bawah kekuasaan Salahuddin. Hal ini dilakukan setelah Salahuddin menyebut nama Khalifah Abbasiyah dalam setiap khotbah jum’at di setiap masjid de wilayah Mesir.
ž  Sejak saat itulah, ia dianggap sebagai Sultan Islam wal Muslimin
sebab-sebab  berkembangnya kebudayaan/perada-ban Islam  pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
ž  Adanya perhatian para khalifah terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.Bentuk perhatian Salahuddin Al Ayyubi terhadap ilmu pengetahuan misalnya :
1. Ia menjadi pelindung  para sarjana dan ilmuwan serta penyokong kajian ilmu kalam.
2. Untuk mengganti paham Syiah dengan paham Suni, Salahuddin melakukannya melalui pendidikan
3.Dibangunnya sekolah, Madrasah dan kademi 
ž  Tercapainya kemajuan pada masa Dinasti Al Ayyubiyah dilatar belakangi dengan munculnya perguruan tinggi Al Azhar yang dibangun oleh panglima perang Islam Jauhar As Saqali pada masa Dinasti Fatimiyah pada tahun 972 M.
ž  Lembaga ini dijadikan pusat kajian ilmu pengetahuan pada waktu itu dan hingga sekarang menjadi  salah satu pusat Study Islam di Timur Tengah

Ilmuwan Muslim Yang Muncul Pada Masa Dinasti Ayyubiyah
1.Abdul Latif (Ahli  Anatomi)
ž   Hasil Karya Abdul Latif yang terkenal di Eropa adalah Account of Egypt Karya tersebut masih berupa manuskrip (tulisan tangan) diketemukan oleh Edward Pococke seorang orientalis, di perpustakaan Boldeian. Di dalamnya memuat deskripsi mengenai bencana kelaparan yang disebabkan Sungai Nil ketika sedang dilanda kering kerontang. Ini terjadi pada tahun 1200-1202 M.
2.Bin al-Baytar (Dokter Hewan, Ahli Botani, Farmakologi, Sarjana Ilmu Tumbuh-tumbuhan)
ž    Hasil Karya Tulisnya antara lain :
1.       “Al-Mughni fil al-adwiya” al-Mufrodat (bahasan mandiri tentang ramuan-ramuan sederhana), yang menjelaskan beberapa contoh ramuan obat yang tepat untuk semua penyakit.
2.       “Al-jami’ li Mufrodat al-Adwiya’ wa al-Aghdhiya” (kumpulan obat-obatan  mudah). Buku ini memuat tidak  kurang dari 1400 contoh-contoh obat, dimana 300 macam  diantaranya adalah penemuannya sendiri.  Secara umum ramuan tersebut berasal dari binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan dan mineral-mineral.
3.       ”Mizan at-Tabib”
4.       “Risalah fi al-Aghdhiya’ wa al-Adwiya’”
5.       “Makalah fi al-Limun”
6.        ”Sebuah buku yang memuat komentar terhadap Dioscorides.
7.       ”Al-Adwiyat al-Basyithah”(ramuan-ramuan sederhana), dicetak dalam bahasa  latin dengan judul “Simplicia”.
3.Ibnu Abi Ushaybi’ah (Ahli Kedokteran Muslim Arab, Bibliografer, Ahli Sejarah, Kedokteran)
ž    Hasil  karyanya antara lain :
  1. “Uyun al-Anba’ fi Tabakat al-Atibba”. Merupakan kumpulan dari tidak  kurang 380 biografi ahli ilmu kedokteran yang tak terkira nilainya bagi sejarah sains Arab.
  2. “Isabat al-Munajjimin”
  3. “At-Tajarib wa al-Fawaid”
  4. “Hikayat al-Atiba’ fi Ilajat al-Adwa”
  5. “Ma’alim al-Umam”
4.Daud al-Intaki (Ahli kedokteran)
ž     Hasil Karyanya adalah:
  1. Tadhkirat Ulil al-Bab wal-Jami`lil ajab al-Ujab, yang merupakan buku   pegangan kedokteran lengkap dengan kupasan yang mendalam.
  2. Memoria, yang berisikan ramuan obat-obatan yang digunakan di berbagai apotek di Eropa.
  3. Risalah fil Ta`ir wal-Ukab, yang berisikan kecaman pedas terhadap para filosof.
Unmudhaj fi`ilm al-Falak, berisikan penggunaan astrologi dalam kedokteran.
5. Abu Barakat al Baladi (Dokter dan Filosof)
ž     Hasil Karyanya adalah:
1.       Kitab al-Mu`tabar, membahas tentang logika.
2.       Naturalia, berisikan psikologi dan metafisika.
3.       Risalah fi-Sabab Zuhur al-Kawakib Laylan wa-Khafa`iha Naharan.
6. Muhammad al-Damiri (Zoologi :Ahli Ilmu Hewan)
Hasil karya tulisnya adalah “Hayat al-Hayawan” (The Life Animals), yang berisikan tentang ilmu hewan Islam. Buku ini lama sekali dipakai oleh sekolah-sekolah di berbagai negeri di Timur
7. Kahin al-Attar (ahli farmakologi)
hasil karya “Management of The Drugstore” (Mengatur Resep Apotek).Buku tersebut disusun pada tahun 1400 M dan terkenal di Eropa

No : 8 Memahami dan mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan Islam pada masa dinasti ayubiyah

NILAI / IBRAH  POSITIF yang dapat diambil DARI PERKEMBANGAN  PERADABAN ISLAM PADA  MASA DINASTI  AYYUBIYAH
1.Dalam bidang kepemimpinan  
ž  Seorang pemimpin yang memberi perhatian besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sangat diperlukan untuk kemajuan peradaban atas kebudayaan suatu negara.
ž   Dengan adanya Universitas Al Azhar di Kairo telah melahirkan ilmuwan-ilmuwan ternama waktu itu. Terutama di bidang kedokteran.
ž  engan berdirinya Dua puluh madrasah di Hijaz, memungkinkan anak-anak usia sekolah untuk mendapatkan pendidikan yang baik.
2. Di bidang Kesehatan
ž  Tempat pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menjamin kesehatan masyarakat waktu itu, sekaligus sebagai tempat praktek para tenaga kesehatan itu sendiri.
Keberadaan dua rumah sakit di Kairo misalnya menjadi bukti pentingnya pelayanan kesehatan.
3.Di bidang Pertanian
ž  Sektor pertanian merupakan pendukung ketahanan pangan nasional suatu negara.
ž  Oleh karenanya, Shalahudddin Ayyubi memerintahkan untuk membangun  saluran irigasi dan bendungan untuk menopang kegiatan pertanian.
4.Di bidang Pendidikan
ž  Al-Azhar yang didirikan pada zaman Dinasti Fatimiyyah dan dikembangkan di masa Ayyubiyah, merupakan bukti nyata kesungguhan para pendahulu kita dalam memajukan peradaban umat Islam melalui jalur Ilmu Pengetahuan.
ž   Maka bagi kita saat ini, seharusnya menggunakan segala kesempatan untuk terus membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat agar menjadi manusia yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara.
5.Keteladanan terhadap para ilmuwan
ž  Perkembangan suatu negara tak dapat dilepaskan dari peranan para ilmuwan, sehingga semangat dan ketekunan para ilmuwan sangat perlu diteladani bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
ž  Demikian juga dengan beragam keahlian para ilmuwan yang mereka miliki  hendaknya menjadi inspirasi bagi kita untuk tidak hanya berpuas diri dengan ilmu tertentu saja.
ž   Ibnu al-Baytar yang misalnya, menguasai berbagai disiplin ilmu yaitu ilmu kedokteran hewan, tumbuhan dan obat-obatan serta ilmu lain yang tersebut di sub bab terdahulu.
6. Keteladanan terhadap Shalahuddin
ž  Shalahuddin al-Ayyubi sultan pertama Dinasti Ayyubiyah berusaha keras untuk menyatukan wilayah Arab yang terpisah. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk kekuatan Islam yang terorganisir dengan baik. Hingga terbentuk persatuan dan kesatuan umat Islam yang kokoh.
ž  Hal ini memberikan ibrah atau pelajaran bagi kita betapa pentingnya mewujudkan persatuan umat Islam agar tidak mudah dikalahkan oleh agama lain.
ž  Gerakan perlawanan yang dikobarkan Shalahuddin al-Ayyubi dalam perang salib periode kedua terhadap tentara salib seakan membangunkan umat Islam saat itu yang terlena dengan kekalahan mereka pada perang salib yang ke satu.
ž   Umat Islam bereaksi dan bangkit dengan semangat untuk merebut wilayah Islam yang direbut tentara salib. Terutama Baitul Maqdis salah satu tempat suci umat Islam.
ž   Hal ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa semangat kesungguhan dan kegigihan juga keberanian memiliki andil yang penting dalam kesuksesan suatu perjuangan.

sikap Keperwiraan Salahuddin Al Ayyubi
1.Salahuddin Al Ayyubi dikenal memiliki jiwa pemurah dan penyayang terhadap pihak yang lemah.
ž  Hal ini terlihat ketika ia rela membebaskan para tawanannya dalam perang Salib, tanpa meminta tebusan sama sekali.
ž  Berbeda dengan Richard, raja Inggris pada waktu itu, untuk membebaskan tawanan maka harus dipenuhi dua syarat, yaitu Membayar tebusan sebesar 200.000 keping emas, dan tawanan muslim harus memperbaiki salib suci.
ž  Ketika sampai akhir bulan (waktu yang ditentukan) uang tebusan itu tidak dibayar, maka Raja Richard memerintahkan 2700 tawanan itu untuk dibunuh
2.Salahuddin Al Ayyubi Adalah Seorang Perwira Yang Pemberani, Adil ,Tegas, Serta Memiliki Jiwa Ksatria.
ž  Terhadap orang yang lemah atau telah mengaku kalah, ia akan menghormati dan melindunginya. Namun sebaliknya, ia selalu tegas dalam menyikapi segala bentuk pembangkangan dan pengkhianatan.
ž  Sifat ini terlihat ketika Salahuddin memperlakukan para tawanannya pada masa kota Yerussalem (Baitul Maqdis) jatuh ke tangan umat Islam, Raja Yerussalem, Guy de Lusignan, yang menjadi salah satu tawanannya diperlakukan dengan baik dan terhormat.
ž  Tetapi sebaliknya, terhadap tawanan lainnya, yakni penguasa Chattilom bernama Reginald yang terkenal dengan “si perusak perdamaian”, Salahuddin memperlakukannya secara berbeda. Hal ini dikarenakan Reginald  melanggar perjanjian.
3.Salahuddin adalah perwira sejati yang mencurahkan segala daya upayanya semata-mata     demi kejayaan agama Alloh SWT dan negara.
ž  Ia bukanlah tipe penguasa yang gila harta.
ž   Hal ini dapat dilihat setelah penggulingan Dinasti Fathimiyah, Salahuddin membagikan harta benda yang dikumpulkan pemerintahannya kepada para nelayan dan tentara.
ž  Sedangkan untuk dirinya sendiri, ia tidak menyimpan apapun. Pada saat meninggal, ia hanya memiliki  17 dirham  dan satu keeping emas.
4.Salahuddin adalah pemimpin yang  cinta terhadap ilmu pengetahuan dan ilmu keagamaan. 
ž  Hal ini dapat dilihat dari perhatiannya terhadap pendidikan, yaitu dengan mendirikan Madrasah-Madrasah di negara yang ia pimpin.
ž  Disamping itu ia juga gemar mempelajari ilmu-ilmu agama khuusunya Ilmu Kalam ( Tauhid ).
ž  Ia juga dikenal sebagai pelindung para sarjana, intelektual dan ilmuwan serta selalu menyokong setiap kajian yang dilakukan para ilmuwan dan ulama.
5.Salahuddin Al Ayyubi dikenal memiliki sifat toleransi yang tinggi  terhadap umat agama lain.
ž  Hal ini dapat kita lihat ketika Ia telah berhasil menguasai kota Iskandariyah dan Yerusslaem ia selalu mengunjungi orang-orang Kristen  dan setelah tercipta perdamaian, ia memberi kesempatan dan mengizinkan orang-orang Kristen untuk berziarah ke Yerussalem ( Baitul Maqdis ).

No : 9 Memahami perkembangan islam di indonesia

Waktu Masuknya Islam ke Indonesia dan bukti-bukti sejarahnya
1. Islam masuk Indonesia Abad 7 M, dg bukti :
    a. Catatan Sejarah Kerajaan Cina (Pada masa Dinasti Tang terdapat orang “Ta-shih” / orang-orang Arab, yg akan menyerang Kerajaan Holing)
    b. Berita Chou-Ku-Fei (1178 M)
    c. Berita Jepang (784 M)
2. Islam masuk Indonesia Abad 13 M, dengan bukti :
    a. Catatan Perjalanan Marcopolo (1292 M).
    b. Berita Ibnu Bathutoh
Jalur Masuknya Islam ke Indonesia
1.       Jalur Utara    : Arab (Makkah dan Madinah) Damascus - Baghdad - Gujarat – Pantai Baru India –  Srilanka – Indonesia.
2.       Jalur Selatan : Arab (Makkah dan Madinah) Gama –  Gujarat – Srilanka – Indonesia.

No : 10 Memahami dan menyebutkan berdirinya kerajaan-kerajaan islam di indonesia
KERAJAAN DEMAK
  Letak : Bintoro (Glagah wangi /Muara Sungai Demak)
  Merupakan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa.
  Pendiri : Raden Patah
  Latar belakang : melemahnya kerajaan                   Majapahit 
  Tahun berdiri : 1500 M
  Nama-nama Sultan yang berkuasa : Raden Patah, Sultan Trenggono, Adi Pati Unus, Sunan Prawoto, Joko Tingkir (Sultan Hadi Wijoyo).
  Adi Pati Unus menyerang Portugis di Malaka : 1513
  Fatahillah berhasil menguasai Sunda Kelapa : 22 Juni 1527  kemudian diubah namanya menjadi “Jayakarta”
  Sultan terkenal : Sultan Trenggono
  Wilayah kekuasaan :Jepara Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan
  Konflik : Terjadi perebutan kekuasaan antara Aryo Penangsang, Sunan Prawoto dan Joko Tingkir.
  Kehidupan Ekonomi : dari sektor pertanian
  Bukti Peninggalan : Masjid Agung Demak, Tradisi Sekaten, Makam para Wali. Wayang Kulit.
  Faktor Keruntuhan : (1)Karena perebutan kekuasaan, (2)Karena perang saudara, (3)Karena pemindahan ibukota dari Demak/Bintoro ke Pajang oleh Joko Tingkir
KERAJAAN BANTEN
  Letak : Tepi timur Selat Sunda
  Pendiri : Fatahillah (Syarif Hidayatulloh)
  Latar belakang : sebagai basis kerajaan Demak untuk menguasai Pajajaran
  Tahun berdiri : 1552 M
  Nama-nama Sultan yang berkuasa : Hasanudin, Panembahan Yusuf, Maulana Muhammad,Abul Mufakir, Abu maali Achmad, Sultan Ageng Tirtoyo, Sultan Haji
Sultan terkenal  : Sultan Ageng Tirtoyoso.
  Wilayah Kekuasaan : Jawa Barat, Lampung , Bengkulu.
  Konflik : Terjadi  perang saudara antara Sultan Ageng Tirtoyoso dengan anaknya (Sultan Haji). Terjadi perang dengan VOC
  Kehidupan Ekonomi : dari sektor Perdagangan, Pertanian .
  Bukti Peninggalan : Masjid Agung Banten, Kampung Pekojan, kampung Pecinan, Benteng Sorosowan, Keraton Kerajaan Banten,Kampung Pande, Kampung Kauman.
  Faktor keruntuhan : (1)Karena terjadi Perang Saudara (Sultan Ageng Tirtoyoso (Ayah) dg Sultan haji (Anak), (2)karena Serangan VOC.
Kerajaan Mataram  Islam
  Letak : Kota gede (yogyakarta)
  Pendiri : Sutowijoyo
  Latar belakang : Melemahnya Kerajaan Pajang (Demak)
  Tahun berdiri : 1558 M
  Nama-nama Sultan yang berkuasa : Sutowijoyo, Mas Jolang, Sultan Agung/Mas Rangsang, Amangkurat I, Amangkurat II
  Sultan terkenal  : Sultan Agung.
Pernah berusaha menyerang VOC di Batavia, tetapi gagal yang disebabkan beberapa faktor: 1)Jarak tempuh yang jauh, 2)Kurangnya perbekalan (bahan Makanan), 3) kurangnya persenjataan.
  Wilayah kekuasaan : Seluruh pulau Jawa kecuali Batavia dan Banten.
  Konflik : Terjadi perang dg VOC yang diakhiri dengan perjanjian Giyanti dan perjanjian Salatiga.
  Kehidupan Ekonomi : Pertanian dan perdagangan
  Bukti Peninggalan : Kalender Jawa, Kraton Yogya, Kraton Solo, Upacara Grebek, Sekaten.
  Faktor Keruntuhan : (1) Karena Serangan VOC, (2)ditanda tanganinya perjanjian Giyanti dan Perjanjian  Salatiga.
KARAJAAN SAMUDERA PASAI (SUMATERA)
  Letak : Pesisir Timur Laut Aceh
  Merupakan Kerajaan Islam pertama di Indonesia
  Pendiri : Meurah Khair (Mahmud Syah)
  Tahun berdiri :  Abad 11 M
  Nama-nama Sultan yang berkuasa :
                - Dinasti Maurah Khair : Mahmud Syah, Mansyur Syah, Giyasuddin Syah, Maurah Noe (Maharaja Nuruddin)
                - Dinasti Maurah Silu : Sultan Malik Al Saleh, Malik Az Zahir I, Malik Az Zahir II, Malik At Tahir III
  Sultan terkenal  : Sultan Malik Az Zahir II.
  Kehidupan Ekonomi : dari sektor Perdagangan.
  Bukti Peninggalan arkeologis : Batu nisan Sultan Malik Al Saleh dan Jirat Putri Pasai.
  Bukti kemajuan :
                1. memiliki mata uang berupa dirham
                2. penerapan sistem pajak/cukai dalam perdagangan untuk barang-barang yang masuk
                3. diberlakukannya hukum/syariat Islam
  Pernah dikunjungi Marcopolo tahun 1292 dan Ibnu Bathutoh 1345 M
KERAJAAN ACEH DARUSSALAM
  Letak : Sebelah utara pulau Sumatera (Ujuang pantai Aceh)
  Pendiri : Sultan Ali Mughoyat Syah
  Latar belakang : Melemahnya Kerajaan Samudera Pasai
  Tahun berdiri : 1496 M
  Nama-nama Sultan yang berkuasa :Sultan Ali Mughoyat Syah,Salahuddin, Alaudin Riayat Syah Al kahar, Sultan Iskandar Muda, Sultan Iskandar Sani, Sultanah Tajul Alam Safiatuddin Syah.
  Sultan terkenal  : Sultan Iskandar Muda
  Konflik : Terjadi persaingan antara kelompok Teuku (bangsawan) dengan Tengku (Tokoh Agama) dalam memperebutkan  pengaruh.
  Kehidupan Ekonomi : dari sektor Perdagangan.
  Bukti Peninggalan : Karya Sastra Hikayat putrou Gumbok Meuh Dan Bustanussalatin.
  Bentuk Penghargaan masyarakat Aceh terhadap kaum perempuan :
                1. Kaum Perempuan diberlakukan sama /sederajat dengan laki-laki.
                2. Kaum perempuan masih tetap memiliki hartanya ketika sudah menikah.
                3. Kaum laki-laki harus meminta ijin pada istri  ketika mau menceraikan istrinya.(Hak cerai ada pada istri.
KERAJAAN MALAKA
  Letak : di Selat Malaka
  Pendiri :  Paramisora (Sultan Iskandar Syah) Mrpkn pangeran kerajaan Majapahit yang melarikan diri ke Malaya akibat kalah dalam perang Paragreg
  Tahun berdiri : 1396 M
  Nama-nama Sultan yang berkuasa : Sultan Iskandar Syah, Muhammad iskandar Syah, Muzafar Syah, Mansyur Syah, Alaudin Syah, Mahmud Syah
  Sultan terkenal  : Sultan Iskandar Syah
  Konflik : Terjadi  persaingan dagang dengan bangsa Portugis, pernah diserang oleh kerajaan Siam
  Kehidupan Ekonomi : dari sektor Perdagangan dan pelayaran, dari penarikan pajak niaga bagi kapal yang lewat selat Malaka
  Bukti Peninggalan :  Kisah hikayat kepahlawanan Laksamana Hang Tuah, Bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan (Lingua Franca).
  Budayanya dipengaruhi oleh budaya Melayu dan bud Islam dan Islam dijadikan sbg agama Negara.
KERAJAAN GOWA DAN TALLO (MAKASSAR)  (Sulawesi)
  Mrpkn Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia, Hal ini disebabkan beberapa faktor: 1)Menjadi tempat transit internasional, 2) masyarakatnya pandai membuat kapal : Kapal Pinisi dan Lambo. 3)Letaknya dekat dengan pusat pengahsil rempah-rempah
  Letak : di Sulawesi Selatan
  Pendiri : Sultan Alaudin
  Latar belakang : Datangnya seorang penyiar Islam “Dato’ Ri Bandang” ke Sulawesi.
Tahun berdiri : 1591 M
KERAJAAN TERNATE DAN TIDORE
  Letak : sebelah barat pulau Halmahera, tepatnya di pulau Ternate dan Tidore
  Pendiri :  Sultan Hairun
  Tahun berdiri : 1257 M (Abad 13 M)
  Nama-nama Sultan yang berkuasa : Sultan Hairun, Sultan Babulloh
  Sultan terkenal  : Sultan Babulloh (Ia mendapat gelar : Tuan dari tujuh puluh dua pulau) karena berhasil memperluas wilayah kekuasaan kerajaan
  Konflik : Terjadi  persaingan dagang dengan bangsa Portugis, Sponyol dan Belanda (VOC)
  Kehidupan Ekonomi : dari sektor Perdagangan dan pelayaran
  Bukti Peninggalan arkeologis :  Benteng Sao Paolo
  Sebutan pulau Maluku di dunia internasional : Spice Island (Karena banyak menghasilkan rempah-rempah)

No : 11 Memahami tokoh-tokoh terkenal dalam menyebarkan islam di indonesia

Tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia
ž  Abdur Rauf Singkel : berperan dalam pengembangan Islam di Sumatera terkenal sbg pendiri Tarikat Syatariyah . Abdul Rauf ibn Ali al-Fansuri (1024 H/1615 M - 1105 H/1693 M) atau juga lebih dikenali sebagai Tok Sheikh di Kuala merupakan seorang penulis dan ulama  yang mengajar di Aceh sekitar 1661 M
ž  Muhammad Arsyad Al Banjari : berperan dalam pengembangan Islam di Kalimantan. (Pendiri  Lembaga pendidikan : Madrasah / Kampung dalam Pagar). Lahir Desa Lok Gabang Marta Pura Kalimanatan Selatan, 19 Maret 1710 M  wafat 1812 M
ž  Wali songo : berperan dalam pengembangan Islam di pulau Jawa.
ž  Dato’ Ri Bandang  : berperan dalam mengembangkan Islam di Silawesi.
Keteladanan Yang Dapat Diambil Dari Para  Ulama dan Tokoh Yang Berperan Menyebarkan Islam Di Indonesia
1.       Semangat dan Ethos kerja yang tinggi dalam mengembangkan Islam di  Indonesia
2.       Sikap keikhlasan para wali yang mewarnai perjuangannya tanpa pamrih, bahkan berani berkurban demi umat.
3.       Semangat spiritual para wali tidak pernah putus hubungan dekat dengan Allah swt. sangat menentukan keberhasilan dakwahnya
4.       Kecerdasan para wali dalam melihat situasi umat, dan cepat menemukan solusi tepat untuk kemajuan dakwah Islam. Pemilihan metode dakwah yang tepat, kreatif, dan persuasif, yang membuahkan hasil maksimal
5.       Cara dakwah Sunan Muria dengan mencari daerah-daerah pedalaman dan desa-desa terpencil sangat penting ditiru agar tidak didahului dakwah umat lain.
6.       Sikap solidaritas dan kepedulian sosial para wali yang tinggi terhadap nasib rakyat untuk membantu dan menyantuninya
7.       Sikap para wali menjalin hubungan dengan penguasa dan para raja sangat membantu keberhasilan dakwah
8.       Produktivitas para ulama dalam berijtihad menjelaskan kandungan al-Qur’an melalui kitab-kitab tafsirnya dan buku-buku hasil karya lainnya
9.       Produktivitas  para Ulama dalam menghasilkan karya bagi Umat, seperti: Kitab, Karya seni, Peninggalan Bangunan, Karya sastra, dll.
10.   Kepedulian para Ulama dan Pembawa Islam terhadap kondisi sosial masyarakat.
11.   Adanya jadwal pembagian wilayah dakwah agar Islam tersebar merata ke seluruh wilayah Indonesia.
12.   Sikap kepedulian para ulama dalam meluruskan dan membebaskan masyarakat dari bentuk penyelewengan akidah dan syariat.

No : 12/13 Memahami tradisi dan adat di indonesia

TRADISI  BUDAYA LOKAL SEBAGAI BAGIAN DARI TRADISI   ISLAM
1.       Sekaten (Surakarta dan Yogyakarta)
2.       Halal Bihalal (Hampir seluruh Umat Islam Indonesia)
3.       Aqiqah (Hampir seluruh umat Islam Indonesia)
4.       Khitan (Hampir seluruh umat Islam Indonesia)
5.       Sadranan (Jawa Tengah)
6.       Tabot (Bengkulu)
7.       Topat (NTT)
8.       Grebeg Maulid, Grebeg Syawal, Grebeg Besar (Yogyakarta, Jawa Tengah)
9.       Berzanji / Berjanji
10.   Upacara Lampu Colok (Melayu)
11.   Mandi Syafar (Melayu
12.   Menata Konde (Minang)
13.   Upacara Berkhatam Ngaji (Minang)
Sikap kita sebagai pelajar terhadap Tradisi adat kesukuan Nusantara
ž  Sebagai seorang pelajar muslim kita harus memberikan apresiasi terhadap Tradisi adat kesukuan Nusantara yang sudah ada dengan cara mempertahankan  dan melestarikan tradisi adat nusantara tersebut  sebagai khasanah kekayaan budaya Nusantara.
ž  Kita juga harus menggunakan tradisi adat Nusantara tersebut sebagai media dakwah dengan melakukan inovasi dan improvisasi dengan lebih memasukkan nilai-nilai Islam ke dalamnya.
ž  Tradisi adat kesukuan Nusantara bukan merupakan ajaran islam tetapi hasil akulturasi antara ajaran Islam dengan tradisi / adat lokal yang dijadikan sebagai metode dakwah oleh para penyebar Islam pada waktu itu.
ž  Cara ini ternyata cukup berhasil untuk menyampaikan Islam kepada masyarakat setempat dan Islam lebih mudah diterima
Terhadap Tradisi Adat Kesukuan Nusantara Kita Harus
ž  Mengapresiasi terhadap tradisi adat kesukuan nusantara tersebut.
ž  Melestarikan  tradisi tersebut selama tidak menyimpang dengan akidah dan ajaran islam
ž  Membuat inovasi terhadap tradisi adat kesukuan nusantara yang ada.
Merasa bangga terhadap tradisi adat kesukuan nusantara yang dimiliki.